Bappelitbangda Kota Cirebon Gelar Launching dan Sosialisasi KOIN KOCIR 2025

Cirebon – Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Cirebon sukses menyelenggarakan acara Launching dan Sosialisasi Kompetisi Inovasi Kota Cirebon (KOIN KOCIR) Tahun 2025, Rabu (3/9/2025), di kantor Bappelitbangda. Acara berlangsung secara hybrid, dihadiri langsung pejabat daerah dan tamu undangan serta diikuti peserta melalui platform Zoom.

Acara diawali dengan pembukaan oleh MC, penampilan Tari Topeng Kelana Losari dari Universitas Gunung Jati, sambutan Kepala Bappelitbangda Kota Cirebon, serta prosesi pembukaan KOIN KOCIR oleh Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi, yang hadir mewakili Wali Kota. Kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran video sosialisasi, foto bersama, penampilan kabaret Bappelitbangda, dan ditutup secara resmi.

Selain itu, kelompok musik angklung dari Universitas Gunung Jati turut memeriahkan acara dengan membawakan tiga lagu yang disambut antusias oleh para peserta.

Dalam sambutannya, Kepala Bappelitbangda Kota Cirebon, Agus Herdhyana, menegaskan bahwa KOIN KOCIR merupakan tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah. Menurutnya, ajang ini menjadi langkah nyata Bappelitbangda dalam membangun budaya inovasi di lingkungan pemerintah dan masyarakat.

“Indeks inovasi daerah Kota Cirebon menunjukkan peningkatan selama tiga tahun terakhir, dari 2022 hingga 2024. Kami berharap KOIN KOCIR mampu memperkuat inovasi di bidang pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, hingga gagasan kreatif masyarakat luas,” ujar Agus.

Ia menambahkan, beberapa inovasi yang telah lahir dari Kota Cirebon bahkan mendapatkan apresiasi tingkat provinsi, salah satunya program “Si Gentong” (Sistem Informasi Geografis Bencana Kota Udang) yang digagas BPBD. Hal tersebut menjadi bukti bahwa inovasi lokal dapat memberi dampak luas dan menjadi rujukan bagi daerah lain.

Sementara itu, Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejarah panjang Cirebon adalah cermin keberanian untuk berubah. Ia menekankan pentingnya inovasi sebagai jawaban atas tantangan nyata yang dihadapi kota, mulai dari stunting, pengangguran, kemacetan, keterbatasan ruang terbuka hijau, hingga pengelolaan sampah dan kebutuhan digitalisasi pelayanan publik.

“Inovasi tidak selalu harus berupa teknologi tinggi atau proyek besar. Bisa sederhana, asal menyentuh kebutuhan warga,” ungkap Sekda. Ia mencontohkan program membaca 15 menit di sekolah, pengolahan sampah organik menjadi pupuk di kelurahan, hingga aplikasi daring di puskesmas untuk mengurangi antrean.

Melalui tema “Meningkatkan Daya Saing Melalui Inovasi Berkelanjutan”, Bappelitbangda menegaskan bahwa KOIN KOCIR bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah inspirasi, kolaborasi, dan sinergi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat.

“Harapan kami, inovasi tidak berhenti di meja birokrasi, tetapi hadir di tengah masyarakat, membawa manfaat langsung, dan menjadikan Kota Cirebon semakin maju dan sejahtera,” pungkas Kepala Bappelitbangda.

Acara ini turut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank BJB Cabang Cirebon, Lembaga Inovasi dan Pengembangan Universitas Gunung Jati (LIP UGJ), serta ITEKES Mahardika, yang menjadi sponsor dalam penyelenggaraan KOIN KOCIR 2025.